Suku Dinas Sosial (Sudin Sosial) Jakarta Pusat menyebutkan bos besar dari pengedar kotak amal palsu mempunyai omzet sebesar Rp2, 8 juta /hari. Omzet itu didapat menurut kalkulasi jumlah anak buah dari bos pengedar kotak amal palsu.
Kepala Seksi Rehsos Sudinsos Jakarta Pusat Isra menerangkan, berdasarkan keterangan dari Eriyadi (35) pengedar kotak amal palsu bertuliskan 'infak sodakoh' di ketahui bos besar yang mempekerjakannya bernama Sri. " Sri ini mempunyai 96 orang anak buah, mereka semuanya tinggal dalam asrama di Jalan Angke Indah I, Jakarta Barat, " jelas Isra pada wartawan.
Menurut Isra, sekitar 96 orang anak buah Sri ini bertugas mengedarkan kotak amal palsu ke sejumlah tempat-tempat keramaian. Dalam sehari, Sri meminta setoran pada anak buahnya sebesar Rp30. 000.
" Apabila dihitung 96 orang x Rp30. 000 itu hasilnya Rp2, 8 juta. Dalam sehari Sri memperoleh omzet Rp2, 8 juta, bila dihitung satu bulan hasilnya tentu fantastis dapat mencapai lebih dari Rp80 juta, " katanya.
Isra menjelaskan, di Jakarta sangat banyak orang-orang tidak bertanggung jawab mencari uang dengan cara tidak lazim seperti menjadi pengemis atau sebagainya. Oleh karenanya, Isra memohon warga Jakarta yang ingin bersedekah sebaiknya ke instansi resmi.
sumber : merdeka. com
